Deterjen
Detergen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk
membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai keunggulan antara lain
mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.
Komposisi
Pada umumnya, detergen
mengandung bahan-bahan berikut:
Surfaktan
Surfaktan (surface
active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda
yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi
menurunkan tegangan
permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel
pada permukaan bahan. Pada dasarnya, surfaktan memiliki sifat ionik (muatan
listrik) dan dikategorikan dalam tiga jenis surfaktan yaitu:
1.Surfaktan Anionik
Surfaktan anionik membawa
muatan negatif sehingga bereaksi dengan ion bermuatan positif pada air sadah.
Untuk diketahui, air sadah
mengandung senyawa magnesium dan
kalsium.
Surfaktan anionik bereaksi
dengan senyawa pada air sadah untuk kemudian menetralkannya.
2. Surfaktan
Kationik
Surfaktan anionik membawa
muatan negatif sehingga bereaksi dengan ion bermuatan positif pada air sadah.
Untuk diketahui, air sadah
mengandung senyawa magnesium dan kalsium.
Surfaktan anionik bereaksi
dengan senyawa pada air sadah untuk kemudian menetralkannya.
3.Surfaktan Nonionik
Karena surfaktan nonionik
tidak memiliki muatan, maka mereka tidak mengalami ionisasi dalam air.
Surfaktan jenis ini
membantu membersihkan noda berminyak melalui proses emulsifikasi.
Builder
Builder merupakan komponen
kunci yang dapat membantu cara kerja surfaktan agar lebih optimal.
Penguat atau builder ini
bekerja dalam mengurangi ion kalsium dan magnesium sehingga deterjen dapat
membersihkan dengan baik.
Sodium tripolyphosphate (STPP) merupakan
contoh penguat yang banyak digunakan.
STTP juga mampu menjaga
kondisi alkali saat mencuci kotoran lemak, mampu melindungi mesin cuci dari karat,
dan membantu menahan kotoran tetap dalam air cucian sehingga tidak kembali
menempel pada pakaian.[2]
Filler
Filler (pengisi) adalah
bahan tambahan detergen yang tidak mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci,
tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium sulfat.
Aditif
Aditif adalah bahan
suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik, misalnya pewangi,
pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak
berhubungan langsung dengan daya cuci detergen. Additives ditambahkan lebih
untuk maksud komersialisasi produk. Contoh: Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy
Methyl Cellulose (CMC).